DESAIN GRAFIS SEBAGAI ALAT VISUAL MARKETING (1)

Sesuai janji di posting sebelumnya, saya akan membahas materi desain grafis untuk sarana marketing yang akan saya bahas slide per slide. Materi ini saya sampaikan waktu mengisi Talkshow Creative Design di Unisbank Semarang.

Pertama kita akan membahas tentang dasar desain grafis dahulu. Untuk mengetahui sejarah serta menyamakan persepsi tentang desain grafis ya?

1. Desain Grafis Itu Keren dan Ada di Sekitar Kita

Benda yang sering kita gunakan sebenarnya tidak muncul begitu saja, melainkan memang diproduksi sesuai kebutuhan. Dalam produksi itulah ada tahapan dimana desain masuk di dalamnya.

Mari kita runtut arti sebuah desain. Desain bisa jadi sebagai kata kerja (verb) yang berarti serangkaian proses untuk menciptakan sesuatu. Hasil dari proses itu bisa jadi sebuah produk, yang ini lebih mengacu sebagai kata benda (noun). 

Baca Juga: Belajar Digital Marketing Bersama Syafiq Pontoh

Kalau coba kita gabungkan arti keduanya. Benda apapun yang kita gunakan memang diproduksi dari serangkaian proses untuk menghasilkan fungsi guna maupun estetika. 

Beruntung kita hidup di zaman serba visual. Benda yang kita gunakan sudah diproses sedemikian menarik dengan desain-desain yang ciamik, tanpa menghilangkan fungsi guna dari benda tersebut.


2. Komunikasi Gagasan Melalui Visual

 
Saat jalan-jalan di mall, mbak SPG memberimu brosur yang tampak keren.
Namun ternyata kamu membuangnya, kira-kira ada apa dengan brosur tersebut?

Bisa jadi kamu belum butuh isi dari brosur tersebut. Atau memang komunikasi di brosur tersebut kurang mengena. Visualnya terlalu dekoratif dan mengabaikan pesan yang harusnya menjadi bagian penting di brosur itu.
Hal ini banyak sekali terjadi. Mau tidak mau konsep visual di brosur tersebut harus dirubah. 

Secara fungsi, desain grafis tidak melulu tentang visual yang keren. Informasi dan arah komunikasilah yang wajib ditekankan pertama kali dalam membuat produk desain.

Baca Juga: Mengenal Elemen-Elemen Merek

Gambar yang memadai dan copywriting yang pas akan membuat produk desain menjadi keren. Dalam artian keduanya saling melengkapi. Akan rugi jika suatu produk desain tidak mempengaruhi persepsi atau keinginan mengambil tindakan seorang calon pelanggan.

Selalu diingat ya? desain grafis adalah kombinasi antara seni dan teknologi dalam mengkomunikasikan ide melalui gambar.

3. Tokoh Desain Grafis Dunia

 
Nama lengkapnya William Addison Dwiggin. Beliau seorang pelopor “Desainer Grafis”. Dwiggin menciptakan sebutan desainer grafis untuk meggambarkan kegiatanya di bidang media cetak di tahun 1922.

Sejak saat itulah sebutan graphic designer mulai terdengar. Si Mbah Jabrik nan nyentrik ini sudah terbiasa dengan desain buku, ilustrasi, tipografi, lettering dan kaligrafi. Kalau kamu senang mengulik font, pasti kenal Caledonia (Serif), ya itulah salah satu karyanya.

4. Desain Komunikasi Visual atau Desain Grafis

 
Bingung antara Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual?

Don't worry, keduanya sama namun menggunakan istilah yang berbeda. Desain grafis seperti artian di atas, merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menyampaikan informasi atau pesan kepada calon konsumen.

Kalau Desain Komunikasi Visual hampir sama pengertiannya. Namun DKV ini lebih ke arah strategis. Tidak hanya melalu seni namun juga ke arah ekonomi. Seperti bagaimana caranya menciptakan brand melalui identitas visual, packaging, promo produk di suatu perusahaan. Disitu Desain Komunikasi Visual mampu membantu secara strategik menaikkan omset perusahaan melalui branding.

Baca Juga: Sharing "Desain Grafis" Di Prodi Ilmu Keperawatan UNDIP

Di tahun 1970 dan 1990, istilah Visual Communication sudah terkenal di benua Eropa dan Amerika. Sejak tahun 1979, istilah Desain Komunikasi Visual mulai dipakai menggantikan istilah desain grafis. Sampai saat ini banyak universitas yang membuka jurusan DKV. 

5. Ruang Lingkup Desain Grafis

 
Di jaman Mbah Dwiggin, media desain hanya sebatas cetak. Pesatnya teknologi merambah media baru yaitu digital.

Saat ini media digital mulai merajai, bahkan hampir melibas media konvensional. Media lama pun mulai memasuki ranah ini dengan mengarahkan kontennya ke arah digital. Ini artinya peluang komunikasi digital juga sangat dibutuhkan.

Diantara media baru komunikasi visual bisa berbentuk 3D, game, animasi, web design dan aplikasi.

Oke, sampai di sini dulu pembahasannya, nanti bersambung di posting berikutnya ya? Tentunya akan lebih asik dalam membahas desain grafis sebagai alat visual marketing. 

Referensi:
Surianto Rustan. Bisnis Desain, Gramedia, 2015
Lia Angggraini S. Desain Komunikasi Visual, Nuansa Candekia, 2014