PEMBAJAKAN DESAIN KAOS DI SEPANJANG MALIOBORO
http://www.whizisme.com/2015/03/desain-kaos-yang-dibajak-di-sepanjang.html
Saya teringat tulisan Jonathan Lethern: "Sembilan dari sepuluh orang yang menyebut sesuatu orisinil, biasanya tidak tau rujukan sumber dari sumbernya".
Sebagai visualizer, melihat karya desain di berbagai penjuru nusantara bahkan dunia pasti ada beberapa yang dijadikan rujukan dalam berkarya. Yes, inspirasi. Dari sumber inspirasi inilah kemudian dikembangkan lagi dengan style para desainer, sehingga tercipta karya baru.
Jadi original bagi sebagian orang menganggapnya hampir tidak ada. Tak ada yang baru di dunia ini, benar kan?
Kalau terkait dengan pembajakan gimana dong?
Kali ini saya akan membahas tentang desain saya yang dibajak di sepanjang Malioboro, Jogjakarta.
Kalau melihat pertama kali desain dibajak tanpa ijin rasannya benar-benar dongkol. Tapi lama kelamaan kok menjadi ikhlas, dalam artian sudah terlanjur diperbanyak. Kemungkinan untung si pembajak sudah puluhan juta, melampaui harga desainnya :)
Baca Juga: Membuat Mockup T-Shirt
Jadi begini, hampir dua tahun yang lalu saya dan teman-teman Blogger Rembang sedang jalan-jalan dari Malioboro hingga sampai Nol Kilometer Jogja. Kala itu kami berempat selesai mengikuti acara Blogger Nusantara.
Di tengah keramaian dunia belanja Malioboro, saya melihat ada desain saya terpampang di kaos yang dijual di Malioboro. Desainnya mirip, hanya diganti kata-katanya saja. Walhasil sepanjang Malioboro berjejer kaos hasil bajakan dengan harga yang murah meriah.
Kenapa kok baru dicurhatkan, kan sudah lama?
Sebenarnya saya sudah tidak menghiraukan lagi. Namanya juga hasil karya pribadi, ya kadang-kadang hasrat dongkol itu muncul lagi. Supaya tidak terlalu berlarut, saya alihkan saja dalam posting blog ini. Lumayanlah bisa menjadi referensi pembaca.
Awalnya saya diberitahu di salah satu Fans PageFacebook yang berisi upload-an tentang segala jenis pembajakan kaos. Ternyata ada desain kaos saya yang mengundang banyak pertanyaan member. Karena desainnya ada tulisan Damn! I Love Indonesia, anggapan kaos ini adalah bajakan dari merek kaos yang digawangi Daniel Mananta.
Jadi yang menjiplak siapa sih?
Sebenarnya kaos yang ada di posting ini adalah kaos yang saya ikut sertakan di kontes desain kaos online yang diadakan oleh Damn!I Love Indonesia.
Setelah dirasa fix desainnya, lalu saya submit untuk diikutsertakan di lomba itu. Saya sering pamer desain yang sudah jadi untuk portfolio serta sebagai momentum keberhasilan telah menyelesaikan desain, biasanya saya posting di blog atau di share di sosial media.
Baca Juga: Submit Desain T-Shirt Damn I Love Indonesia
Karena timingnya pas dan beberapa keyword pencarian Damn I Love Indonesia merujuk ke blog saya, walhasil artikelnya jadi nge-buzz dipencarian Google. Beberapa artikelnya pun di reposting oleh blog lain. Dari situlah kemungkinan para oknum memanfaatkan desain saya untuk dicetak di kaos dengan mengganti tulisannya menjadi Damn! I Love Jogjakarta.
Penyebaran kaos bajakan ini sangat masif. Beberapa teman yang share di twitter. Ada juga yang dijual di Kaskus, Bukalapak dan banyak toko online lainnya.
Andai saja desain itu saya jadikan kaos, kemudian dijual di Malioboro, mungkin juga laku banyak ya? Etapi, rizki tak akan kemana, Alhamdulillah desain tadi saya rombak sedikit lalu saya jual online, ternyata banyak peminatnya tanpa harus dicetak di kaos.
Baca Juga: Transformasi Custom T-shirt Masa Kini
Bagi kamu yang menampilkan portfolio desain, dari desain kaos maupun desain yang lain di weblog, siap-siap saja ide-ide kita akan digunakan atau dicampur dengan ide lain. Hal ini sudah lumrah terjadi. Karena memang internet kini dijadikan lahan inspirasi visual.
Untuk kasus pelaporan dan proteksi ke hukum, sangat anggap agak muspro. Seandainya saja saya harus membuat HAKI di setiap desain saya tentunya menghabiskan banyak biaya dan tenaga.
Sampai saat ini saya hanya menggunakan sangsi moral saja. Semoga menjadi pembelajaran saya dan pembajak untuk selalu menghargai hasil karya orang lain. Dari pembajakan tadi, saya jadi tau juga bahwa desain-desain saya diminati olah banyak orang.
Jadi teringat pesan "Desain yang sudah dibajak, berarti desian itu keren!"
Saya jadi senyum-senyum dan lanjut berkarya lagi.
Images by Premium Shutterstock, Kaskus, Dzofar Tweet
Sebagai visualizer, melihat karya desain di berbagai penjuru nusantara bahkan dunia pasti ada beberapa yang dijadikan rujukan dalam berkarya. Yes, inspirasi. Dari sumber inspirasi inilah kemudian dikembangkan lagi dengan style para desainer, sehingga tercipta karya baru.
Jadi original bagi sebagian orang menganggapnya hampir tidak ada. Tak ada yang baru di dunia ini, benar kan?
Kalau terkait dengan pembajakan gimana dong?
Kali ini saya akan membahas tentang desain saya yang dibajak di sepanjang Malioboro, Jogjakarta.
Kalau melihat pertama kali desain dibajak tanpa ijin rasannya benar-benar dongkol. Tapi lama kelamaan kok menjadi ikhlas, dalam artian sudah terlanjur diperbanyak. Kemungkinan untung si pembajak sudah puluhan juta, melampaui harga desainnya :)
Baca Juga: Membuat Mockup T-Shirt
Jadi begini, hampir dua tahun yang lalu saya dan teman-teman Blogger Rembang sedang jalan-jalan dari Malioboro hingga sampai Nol Kilometer Jogja. Kala itu kami berempat selesai mengikuti acara Blogger Nusantara.
Di tengah keramaian dunia belanja Malioboro, saya melihat ada desain saya terpampang di kaos yang dijual di Malioboro. Desainnya mirip, hanya diganti kata-katanya saja. Walhasil sepanjang Malioboro berjejer kaos hasil bajakan dengan harga yang murah meriah.
Kenapa kok baru dicurhatkan, kan sudah lama?
Sebenarnya saya sudah tidak menghiraukan lagi. Namanya juga hasil karya pribadi, ya kadang-kadang hasrat dongkol itu muncul lagi. Supaya tidak terlalu berlarut, saya alihkan saja dalam posting blog ini. Lumayanlah bisa menjadi referensi pembaca.
Awalnya saya diberitahu di salah satu Fans PageFacebook yang berisi upload-an tentang segala jenis pembajakan kaos. Ternyata ada desain kaos saya yang mengundang banyak pertanyaan member. Karena desainnya ada tulisan Damn! I Love Indonesia, anggapan kaos ini adalah bajakan dari merek kaos yang digawangi Daniel Mananta.
Jadi yang menjiplak siapa sih?
Sebenarnya kaos yang ada di posting ini adalah kaos yang saya ikut sertakan di kontes desain kaos online yang diadakan oleh Damn!I Love Indonesia.
Setelah dirasa fix desainnya, lalu saya submit untuk diikutsertakan di lomba itu. Saya sering pamer desain yang sudah jadi untuk portfolio serta sebagai momentum keberhasilan telah menyelesaikan desain, biasanya saya posting di blog atau di share di sosial media.
Baca Juga: Submit Desain T-Shirt Damn I Love Indonesia
Karena timingnya pas dan beberapa keyword pencarian Damn I Love Indonesia merujuk ke blog saya, walhasil artikelnya jadi nge-buzz dipencarian Google. Beberapa artikelnya pun di reposting oleh blog lain. Dari situlah kemungkinan para oknum memanfaatkan desain saya untuk dicetak di kaos dengan mengganti tulisannya menjadi Damn! I Love Jogjakarta.
Penyebaran kaos bajakan ini sangat masif. Beberapa teman yang share di twitter. Ada juga yang dijual di Kaskus, Bukalapak dan banyak toko online lainnya.
Baca Juga: Transformasi Custom T-shirt Masa Kini
Bagi kamu yang menampilkan portfolio desain, dari desain kaos maupun desain yang lain di weblog, siap-siap saja ide-ide kita akan digunakan atau dicampur dengan ide lain. Hal ini sudah lumrah terjadi. Karena memang internet kini dijadikan lahan inspirasi visual.
Untuk kasus pelaporan dan proteksi ke hukum, sangat anggap agak muspro. Seandainya saja saya harus membuat HAKI di setiap desain saya tentunya menghabiskan banyak biaya dan tenaga.
Sampai saat ini saya hanya menggunakan sangsi moral saja. Semoga menjadi pembelajaran saya dan pembajak untuk selalu menghargai hasil karya orang lain. Dari pembajakan tadi, saya jadi tau juga bahwa desain-desain saya diminati olah banyak orang.
Jadi teringat pesan "Desain yang sudah dibajak, berarti desian itu keren!"
Saya jadi senyum-senyum dan lanjut berkarya lagi.
Images by Premium Shutterstock, Kaskus, Dzofar Tweet
Klo sudah dibajak berarti sudah keren kak, seperti posting blog yang di copy paste namun internal link nya di off kan itu ya banyaaaak... klo copy paste internal link masih mah, kita bantu ping di google malah.. :D
ReplyDeleteKaka Suke memang selalu juwara..
DeleteYa kak...itu di postingnya ndak ada rujukan link, eh... malah saat pencarian google yg muncul punya mereka :D
Pertama-tama WPAPku dicetak ndik mol guwedhe kae rasane yo "lorone ndik kene" mas.. Trus suwe suwe semakin ndladrah, mosok fotoku sing perubahan dari kuru menjadi lemu dadakno dicolong iklan penggemuk badan. HAHAHA.
ReplyDeleteTapi gak popo wis. Khan semakin dicolong, maka makin ngehits. So.. lorone ndik kene, tapi ngehitse ndik mana mana. haha :clap:
Nek wong luar negeri roto2 seportip. Dee mesti njaluk izin disik. Bahkan berita terbaru dari akyuuh, kemarin sampe tandatangan kontrak bisnis karo wong Austria, dee dodolan kartu nama dengan design WPAP akyuuuuh (dan tentunya dengan seniman lainnya di seluruh dunia). Beuh bangga bingits!!!
Wah .... asik...semoga lancar rizkinya selalu
DeleteIkhlasin dan belajar aja dari pengalaman mas. Insya Allah rezeki lain akan mengalir lebih banyak.
ReplyDeleteALhamdulillah iya ms...Goiq
DeleteSemoga sukses selalu dan selalu ditunggu buku ttg hotelnya... :D
hmmm...gitu ya mas. jadi sebenarnya yang dikenal itu desain siapa ya?
ReplyDeleteperhaps...disangka kaos produksi DAMN! I Love Indonesia kali mas...
DeleteBerarti Bikinan mas Whizisme laku dipasaran... jadi ya banyak dibajaknya... Sebagai orang yang berdomisili di Jogja, saya minta maaf atas nama Jogja... :D
ReplyDeletethanks mas...Jogja tetap istimewa dengan segala keluh kesahnya :like:
Deleteyg sabar maseeee.....pasti rejekinya ditambahin aamiin :)
ReplyDeletemampir2 yooo :D
yoi...Ca Ya say sudah mampir lho :smile:
DeleteSemoga karya2 sampean dan blogger2 yg lain lbh dihormati dan dihargai-spy ga asal dijiplak.
ReplyDeleteAamiin Alhamdulillah karya whizisme laku :smile:
Deleteinsya Allah kalo emang rezeki, ga akan kemana. doakan saja mereka yg jual dpt rezeki yg banyak & berkah, dan semoga nanti sampeyan juga kecipratan... :)
ReplyDeleteIya .... ALhamdulillah rizki lancar :smile:
DeleteKatanya pembajakan itu suatu bentuk kekaguman yang tulus, berarti pada suka dengan desainmu hihihi *rak berempati blass
ReplyDeletewahaha iya Mbak Rahmi, bagaiman dgn karya2 Papillon ada yang bajak ndak?
DeleteLebih baik karya sendiri yaa,
ReplyDeleteIya bener Gustyanita Pratiwi
DeleteKalau di jiplak, dianggap saja berarti hasil karya kita berkualitas dan keren shg menarik utk ditiru. Artinya pula, itu trigger utk memunculkan ide kreatif baru lagi. Ide adalah sumber kekayaan yang tak akan habis, bisa diperbaharui setiap saat *tips utk legowo*
ReplyDeleteWah, berarti desainnya emang keren binggo mas sampai di copas gitu, hehehe...
ReplyDeleteBagus deh mas kalo udah ikhlas, ya walau emang itu gak mudah.
Rejeki gak lari kemana kok :)
saya punya teman,anak band dia bilang saya akan senang sekali klo lagu saya sudah dinyanyikan pengamen,sedang yg satunya lgi bilang saya paling kesel klo ada pengamen nyanyiin lagu band saya tpi jdi ga enak,..jdi tergantung cara pandangnya aja yg menjadikan org ikhlas
ReplyDeleteKalau desain sudah sampai dibajak kayak gini berarti menujunjukkan kalau kualitas karya kita sudah berkelas dan kelasnya kelas wahid..
ReplyDeleteMoga dengan adanya kejadian ini rejekinya makin berlimpah ya mas :)
*Dan kita mesti belajar mengikhlaskan sesuatu
yang sabar ya mas, namanya juga hasil karya seni bagus. pasti banyak yang jiplak :D
ReplyDeleteSabar ya mas..
ReplyDeletenasib karya2 yang tergolong masterpiece ya seperti itu, "resiko dari sebuah mahakarya" hehe
ReplyDeleteiyo mase,, wingi² pas aku dolan malioboro sepintas weruh kaos gambar kui,, pikiranku langsung nge-link ke mas Whiz. (dalam hati : lho ko ono kaose mas Whiz nang kene).
ReplyDeletemudah²an makin lancar jaya selalu mas Whiz.
amin.
Hmm, apalagi di dunia bisnis, ya. Plagiat itu dekat banget dan pasti ada. Semoga keikhlasan dan kesabarannya diganti denganberkah yang melimpah ya Whis :) *nemu juga blog nya
ReplyDeletememang juara ne mas wijaya.
ReplyDeletePlagiat itu gimana githu..... Tetap semangat, rejeki nggak akan tertukar bro... !
ReplyDeleteSemangaaaat Maz.. Jadikan itu sebagai tantangan..
ReplyDeletekalo sudah ditiru2 - rancangan sudah berkelas - selamat deh :D
ReplyDeleteHalo, Bang Whiz. Itu desainnya keren-keren, sayang juga ya jadi bahan jiplakan. Etapi kalo udah di jiplak gitu, tandanya desainnya hebat kan .___. Orang lain aja ampe suka. Yasudah lah ya, rezeki sudah diatur sama yang diatas. Semoga karyanya tetep get lucky ya. \:D/
ReplyDeleteOiya, salam kenal^^
tetep smangat gih mas whiz
ReplyDeleteSama mas, saya juga pernah mengalami. Bahkan dibajak orang satu kampus dan dikomersilkan, sakitnya tuh disini. Akhirnya karena usah proteksi sering gak akur sama publikasi, saya ikhlaskan saja.
ReplyDeleteHikmahnya, sekarang setiap saya desain watermark saya akan sulit dihapus karena SELALU jadi bagian karya itu, kadang tersembunyi. Jadi kalau sekiranya dibajak lagi, malah ada rasa bangga karena orang lain memakai karya kita, dan tanda tangan kita ada disana :)
Rasane ingsun kok melu loro ati mas...
ReplyDeleteTp mw bagaimana aq doakan sja semoga rezekinya mas wijaya ditmbahin lg.. amin
Yang sabar mas, pasti ada hikmahnya nanti :)
ReplyDelete