KAMU SEORANG DESAINER? BERANI BELAJAR MARKETING?

 

Semenjak datangnya internet disertai kemudahannya, banyak sekali muncul pekerjaan baru berbasis online. Tak kalah banyaknya, muncul juga desainer grafis baru di berbagai genre. Kerjanya pun relatif mudah, berbekal laptop dan keahlian mengolah gambar, bekerja di rumah bahkan dimanapun bisa. Asalkan ada koneksi internet. Mereka biasa disebut freelancer.

Freelancer yang bergerak di bidang desain grafis, pastinya sudah berbekal skill desain yang mumpuni. Dengan dibantu teknologi jnternet, mereka berlomba-lomba menawarkan jasanya melalui crowdsourcing untuk mendapatkan klien ataupun ikut kompetisi online.

Timbulah pertanyaan, apakah skill desain saja sudah cukup untuk mendapatkan project dari klien?
Tentunya tidak. Sesuai pengalaman beberapa tahun terakhir, marketing skill juga sangat dibutuhkan. Para calon klien menghire kita bukan karena hanya portfolio desain yang menarik saja. Kemampuan kita dalam meyakinkan klien juga sangat ampuh untuk menjadikan sebuah deal project. 

Baca Juga: Whizisme itu apa ya?

Apakah kita sebagai desainer juga harus belajar marketing mix yang biasa kita ketahui dengan unsur 7P (Product, Price, Promotion, Place, Participant, Process, Dan Physical Evidence)?   

Untuk memberikan performa marketing yang bagus, semua unsur 7P wajib diperhatikan. Namun karena bekerja di online, keberadaan place bisa menjadi lebih mudah dan tidak membutuhkan gedung. Cukup membuat web atau blog sebagai sarana informasi calon pelanggan.

MARKETING COMMUNICATION
Lama juga saya mendengar ungkapan marketing communication, namun kali ini saya baru tau artinya. Menurut Wikipedia, Marketing Communication (komunikasi pemasaran) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.

Sebagai seorang yang lagi membangun brand produk, komunikasi pemasaran ini bisa dijadikan sebagai "suara" kita untuk berkomunikasi dengan konsumen. Bisa juga menjadi alat untuk menanamkan citra merek dan serta mendorong terjadinya enjualan.

Yuswohadi, penulis buku CROWD dan ahli marketing mengklasifikasikan ciri marketer sebagai berikut: Create Opportunity, Sell Idea, Build Brand, Action and Action! 

Baca Juga: Review Buku CROWD Karya Yuswohadi 

Para desainer yang dibekali ide-ide kreatif harus juga jeli melihat peluang ntuk mengendus peluang ini. Sebisa mungkin berlatih dalam skill komunikasi. Lebih banyak bertemu, mendengar dan mengulik kebutuhan konsumen.

Ketika ada calon klien yang menghubungi dan mulai percakapan, secara tidak langsung saya menggali siapakah klien serta kebutuhannya apa. Kemudian dari pembicaraan inilah kita menemukan permasalahan untuk dipecahkan.

Sebagai problem solver klien, tugas kita kemudian adalah menganalisa dan menyelesaikan project tersebut. Kita senang karena mendapatkan project, klienpun terbantu atas jasa kita.

Nah, kalau memang skill marketing bisa memudahkan seorang desainer untuk menawarkan produk atau jasa ke calon pelanggan, mengapa kita tidak mencobanya?